Saat Eks Partai Baath Gagal Tundukkan AS dan Koalisi Sementara Kurdi Sukses

Dalam level politik Irak dan Suriah, Partai Baath dan anggotanya adalah penguasa usai berakhirnya era monarki yang berasal dari keturunan Hasyimiyah keluarga Raja Yordania sekarang, dulu Syarif Makkah.

Suriah dan Irak sempat tumbuh menjadi superpower regional yang disegani. Suriah bahkan menjadi 'peacemaker' di Lebanon yang saat itu tidak stabil.

Sementara anggota Partai Baath menjadi masyarakat elite di kedua negara maka orang-orang Kurdi menjadi masyarakat termarginalisasi baik di Suriah, Irak dan negara-negara tetangga seperti Iran, Turki, Armenia, Azerbaijan dan Georgia dll.

Namun usai tumbangnya Saddam Husein dan naiknya pamor kelompok Syiah di Irak, para elite Partai Baath gagal mempertahankan kekuasaan dan diiringi dengan kebangkitan orang Kurdi dalam berbagai partai.

Nasib orang-orang Partai Baath menjadi lebih terpinggirkan usai menjadi motor utama pembentukan ISIS yang dulunya merupakan sempalan Alqaeda di Irak.

Sementara itu orang Kurdistan di Irak dan Suriah semakin menikmati hubungan baik dengan AS, NATO dan sekutunya walau pada hakikatnya dapat disebut justru keduanya saling memanfaatkan.

Kini, praktis parktis kelompok Partai Baath baik di Irak dan Suriah praktis teepinggirkan walau rejim Bashar Al Assad masih berkuasa di Damaskus.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Saat Eks Partai Baath Gagal Tundukkan AS dan Koalisi Sementara Kurdi Sukses"

Post a Comment