Genap Sebulan Pemerintahan 'Pemberontak' SDC Suriah Berlakukan Embargo Minyak ke Rejim Assad

Sudah lebih dari sebulan ini pemerintahan SDC/SDF/AANES di Timur Suriah memberlakukan embargi minyak ke wilayah rejim Bashar Al Assad.

SDC yang menguasai 70 persen sumur minyak Suriah memberlakukan embargo minyak menyusul adanya ketegangan antara pasukan SDF melalui matra Asayis/Kepolisian dengan padukan rejim di Qamishli.

Walau ketegangan itu berhasil didamaikan oleh Rusia namun 'perang ekonomi' kedua belah pihak belum reda. Rejim Bashar Al Assad masih memberlakukan boikot pada wilayah-wilayah SDC yang terisolir dan SDF membalasnya.

Faktor kedua embargo minyak ini adalah tekanan AS untuk mengisolasi rejim. SDF merupakan mitra AS dan koalisi dan kebijakan mereka dapat disebut didikte dari Washington.

Hasilnya, perbaikan ekonomi di wilayah rejim melambat dan mata uang Lira semakin ambruk.

Walau rejim sedang berusaha untuk memanaskan kembali perekonomiannya dengan pembangunan masif di semua bidang, namun kelangkaan minyak akan membuat akselerasinya semakin melambat.

Parahnya, perang ekonomi antara rejim dan SDF berlangsung di musim dingin. Wargapun kesulitan mendapat bahan bakar untuk pemanas ruangan dan kebutuahan lainnya.

SDC/SDF memang mempunyai permintaan yang sulit diterima rejim, yakni pengakuan daerah otonomi AANES dalam konstitusi Suriah. 

Bashar Al Assad walau sangat mustahil merebut kembali Timur Suriah dilaporkan menolak klaim otonomi AANES dan menyebut SDF sebagai kekuatan ilegal.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Genap Sebulan Pemerintahan 'Pemberontak' SDC Suriah Berlakukan Embargo Minyak ke Rejim Assad"

Post a Comment