Ketika Operasi Anti Teroris PKK Dipolitisasi Sebagai Pembantaian Yazidi dan Tuntutan Pemerintahan Sendiri

Turki terus menjadi target serangan terorisme PKK yang menggunakan basis di Sinjar Iran sebagai pusat penyerangan.

Untuk menghindari korban yang lebih banyak Turki bersama pemerintahan otonomi Kurdistan Irak melakukan serangkaian operasi militer menetralisir PKK.

Pasukan Peshmerga Kurdistan Irak memang sebelumnya diusir oleh kelompok PKK dari Sinjar yang mempunyai persenjataaan lebih canggih karena didukung PKK cabang Suriah YPG.

YPG merupakan kelompok dominan di SDF/SDC Suriah yang didukung sepenuhnya oleh AS dan koalisi.

PKK juga mendirikan pemerintahan sendiri  Shengal Democratic Autonomous Council’ (MXDŞ) di Sinjar walau mayoritas di sana bukan Yazidi. Memang kaum Yazidi banyak tinggal di Sinjar dibandingkan daerah lain di Irak tapi bukan berarti mereka mayoritas di Sinjar sebagaimana dipropagandakan.

Pemerintah Irak menolak legalitas pemerintahan otonomi PKK karena PKK sendiri adalah teroris dari Turki sehingga bukan warga negara Irak walau mereka beretnis Kurdi.

Irak juga menolak wilayahnya dijadikan basis untuk kegiatan terorisme menyerang negara lain seperti Turki, apalagi bekerja untuk agenda agen-agen intelijen Israel.

Namun kondisi ini dipolitisasi oleh banyak pihak sebagai 'pembantaian' kepada Yazidi.

Namun, pemeintah Irak tidak ingin terjebak dengan narasi tersebut dan membentuk pasukan lokal semacam satpol PP untuk menetralisir pergerakan PKK.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ketika Operasi Anti Teroris PKK Dipolitisasi Sebagai Pembantaian Yazidi dan Tuntutan Pemerintahan Sendiri"

Post a Comment