Pemerintahan Taliban mulai melakukan operasi besar-besaran untuk membongkar sindikat kriminalitas yang menyaru anggotanya untuk melancarkan modus operandinya usai kelompok tersebut menguasai Afghanistan.
Taliban merasa dirugikan dengan berbagai laporan masyarakat yang mengaku diperas oleh pihak yang mengaku Taliban.
Beberapa kelompok dan individu menggunakan janggut palsu dan turban berhasil ditangkap. Namun karena aparat Taliban masih belum terlatih banyak pihak yang mengecam karena aparat membawa RPG.
Sebelumnya Taliban juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengizinkan siapapun dan pihak manapun untuk menggunakan Afghanistan untuk menggangu keamanan regional. Rusia, Tiongkok, NATO dan AS ikut apreasiasi kebijakan baru tersebut.
Kelompok itu termasuk ISIS yang dianggap oleh Taliban sebagai produk luar.
Shuhail Shaheen juru bicara Taliban di akun Twitternya juga meminta warga waspada dengan akun-akun Twitter mengatasnamakan Taliban. Dia menjelaskan bahwa sejumlah pejabatnya tidak mempunyai akun Twitter sehingga harus diwaspadai jika mendorong kekerasan di luar kebijakan pemerintahan Afghanistan yang baru.
Sementara itu pemerintah Indonesia dilaporkan meningkatkan kewaspadaan mengawasai pihak yang berkemungkinan menyaru atau pura-pura menjadi Taliban untuk membuat kekacauan.
Taliban memang selama ini bergerak di bawah tanah sehingga banyak pihak baik kriminal, intelijen dari negara tertentu maupun orang iseng memanfaatkan nama Taliban untuk kepentingan mereka.
Taliban sendiri dalam sejarahnya lahir dari kelompok mujahidin yang dilatih AS dkk untuk melawan pendudukan Uni Soviet di era perang dingin.
Namun usai penarikan pasukan Soviet, rakyat Afghanistan gagal membentuk pemerintahan yang kuat sehingga menimbulkan reaksi dari sebagian mujahidin untuk membentuk gerakan Taliban menyatukan puak-puak yang bertikai.
0 Response to "Pemerintahan Afghanistan Bongkar Sindikat Kriminalitas Menyaru Taliban, Indonesia Waspada Teroris Imitator"
Post a Comment