Kota Marib di Yaman Berubah dari Penduduk 40 Ribu Menjadi 1,5 Juta Jiwa karena Konflik

Kota Marib kini menjadi pusat pembangunan oleh pemerintah Yaman karena perubahan jumlah penduduknya.

Sebelum konflik tahun 2014, yang membuat pemerintah mengungsi dari Sanaa usai dikuasai kelompok Houthi, kota Marib hanya berpenduduk sekitar 40 ribu.

Namun jumlah pengungsi terus meningkat dari wilayah Houthi dan kini penduduknya mencapai 1,5 juta jiwa sebagian besar adalah pengungsi.

Ini membuat pemerintah terpaksa harus mengubah kamp-kamp pengungsi menjadi kota-kota baru dengan pembangunan jalan, sarana air dan listrik.

Akibatnya investor lokal juga mulai berdatangan melihat pangsa pasar yang cukup besar. Sejumlah mall, pusat perbelanjaan dan sekolah tumbuh pesat seiring dengan meningkatnya konsumen.

Gubernur Marib Sultan Al Aradah yang juga menjadi anggota Dewan Presidium atau PLC yang diketuai Presiden Rashad Al Alimi melihat bahwa Marib dipaksa untuk besar karena kondisi.

Maka tak heran, kabinet Yaman kini lebih nyaman untuk melakukan rapat dan kerja di Marib dibandingkan Aden yang kini dikuasai pemerintahan de facto Yaman Selatan atau STC.

Meski Aden masih resmi ditetapkan sebagai ibukota interim menggantikan Aden namun dapat disebut Marib adalah ibukota de facto pemerintahan Yaman yang sah.

Sejumlah kantor kodam Yaman juga berkantor sementara di Marib khususnya kodam-kodam yang wilayah kerjanya masih dikuasai oleh kelompok Houthi.

Kementerian Pertahanan Yaman juga berkantor di Marib melihat posisinya yang dekat dengan Sanaa.

Jika kelompok Houthi bergerak ke selatan atau ke barat, maka pasukan Marib akan bergerak mendekat ke Sanaa.

Pasukan pemerintah di Marib juga melakukan paraden militer tandingan usai Houthi melakukan parade militer terbesar di Sanaa.

Begitu juga pemerintah melakukan parade militer di Taiz usai kelompok Houthi melakukan yang sama di Al Hudaydah.



Pada tahun 2018, pemerintah Arab Saudi memulai proyek pembangunan Bandara Internasional Marib untuk menghubungkan kawasan Al Jawf, Al Baidha dll dengan konektivitas LN.

Namun pembangunan ditunda karena bandara hanya 200 km dari Sanaa yang masuk dalam jarak tembak Houthi.

Kini akses ke Marib melalui udara dapat digunakna melalui bandara Seiyun yang baru tapi jaraknya sekitar 400 km.

Pembangunan bandara Marib dikhawatirkan akan berujung seperti bandara Taiz yang bersejarah kini hancur karena konflik.

Namun Uni Emirat Arab dengan gerak cepat dapat menyelesaikan pembangunan bandara Mocha di Taiz dekat pantai tanpa khawatir serangan Houthi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kota Marib di Yaman Berubah dari Penduduk 40 Ribu Menjadi 1,5 Juta Jiwa karena Konflik"

Post a Comment