Sebagaimana diketahui pemerintahan Yaman yang sah terpaksa memindahkan ibukota ke Aden usai Sanaa dikuasai kelompok Houthi.
Namun, ketika pemerintahan de facto Yaman Selatan terbentuk dan menguasai Aden, praktis pemerintah harus keluar.
Hal itu karena pasukan angkatan bersenjata Yaman Selatan yang dipimpin Jenderal Aidaros Al Zubaidi menguasai Aden dan kini bahkan sudah meluas sampai Shabwa.
Meski begitu Al Zubaidi masuk dalam keanggotan Dewan Presidium yang dipimpin Presiden Al Alimi.
Usai perjanjian damai, 50 persen kursi kabinet dikuasai oleh STC. Akibatnya hanya menteri dari STC yang berkantor di Aden, sementara PM dan kabinet lainnya memilih melakukan kegiatan di Marib yang dikuasai pemerintah.
Presiden Al Alimi sendiri tinggal dan bermukim di Riyadh dan hanya berada di Aden dalam kegiatan tertentu seperti pengambilan sumpah dari parlemen dan menyapa publik di istana kepresidenan pada Idul Fitri dan Idul Adha.
0 Response to "Presiden Yaman Beri Isyarat Aden akan Tetap Menjadi Pusat Ibukota Interim"
Post a Comment