Di level pemerintah, otoritas Presiden Rashad Al Alimi, Ketua Dewan Prsidium Yaman (PLC), yang diakui internasional ditantang oleh Mahdi Al Mashat, presiden pemerintahan Sanaa buatan kelompok Houthi.
Selain itu pemerintah juga dibayangi persaingan dewan transisi selatan (STC) Yaman yang menjadi pemerintahan de facto Yaman Selatan. Meski ini dapat disebut krisis di internal pemerintah.
Di STC sendiri terdapat persaingan antara eks Uni Emirat Arabia Selatan dengan Negara Konfederasi Hadramaut. Tidak semua tokoh Hadramaut ingin bergabung dengan STC.
Selain itu juga terdapat krisis di level provinsi. Di Al Jawf misalnya, tersapat dua gubernur. Yang lama tak ingin diganti dengan yang baru dilantik pemerintah.
Begitu juga di Taiz. Di kota bersejarah ini terdapat tiga gubernur walau di posisi berbeda.
Dalam langkah baru, Tariq Saleh anggota PLC, eks komandan Pengawal Republik yang didukung UEA, memulai langkah-langkah untuk mengendalikan kota Taiz dan daerah-daerah di bawah kendali pasukan partai Islah.
Beberapa hari setelah krisis yang berkecamuk antara gubernur Taiz, Nabil Shamsan, yang berafiliasi dengan Partai Kongres Rakyat Unum dan wakil gubernur, Abdul Qawi Al-Mikhlafi, yang berafiliasi dengan Partai Islah, karena penunjukan jabatan pengawas kegubernuran yang oleh PLC kepada Abdul Qadir Al-Junaid.
Dilaporkan Al-Junaid bertemu dengan Tariq Saleh yang juga Kader Partai Kongres untuk menyelesaikan penolakan Gubernur Syamsan atas jabatannya.
Dia menambahkan bahwa Tariq sedang berusaha untuk memastikan kesetiaan Al-Junaid kepadanya, setelah yang terakhir adalah lawan utama dia dan pamannya, mantan Presiden Ali Saleh.
Di militer juga demikian. Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) Yaman bersaing dengan milisi STC untuk menguasai objek vital pemerintah di Aden.
Demikian halnya milisi STC juga berseteru dengan Kodam I Hadramaut soal penguasaan keamanan di daerah kaya minyak tersebut.
Di kelompok Houthi Sanaa juga terjadi persaingan antara Presiden Mahdi Al Mashat sebagai Ketua Dewan Politik Tinggi dengan Mohanmad Ali Houthi yang menjadi Ketua Komite Revolusioner yang merangkap anggota di Dewan Politik Tinggi.
Secara de facto Ali Houthi merupakan 'presiden' untuk semua Houthi dan Mahdi Al Mashat merupakan presiden untuk pemerintahan koalisi Houthi dan Partai Kongres versi Sanaa.
Mayoritas kabinet tunduk ke Mahdi Al Mashat sementara intelijen dan beberapa kelompok milisi tunduk ke Ali Houthi.
Walau begitu kedua presiden ini tunduk ke Abdulmalik Al Houthi yang menjadi pemimpin Ansharullah nama organisasi kelompok Houthi.
0 Response to "Krisis Politik Multilevel Yaman Cukup Semerawut"
Post a Comment