Namun pemerintahan IEA Taliban yang baru berdiri mengumumkan bahwa pengambilalihan hanya sementara menunggu pemiliknya kembali.
Semua keuntungan dan kerugian akan dicatatkan ke kementerian terkait dan dapat diklaim oleh pemiliknya jika sudah kembali.
Hal yang sama juga dilakukan Rusia saat banyak perusahaan mobil dari luar negeri hengkang usai invasi Rusia ke Ukraina.
Nissan misslnya menjual sahamnya seharga satu euro ke badan khusus yang dibentuk Kremlin NAMI.
NAMI akan menggunakan pabrik Nissan tersebut untuk produksi mobil AvtoVaz buatan dalam negeri.
Dalam perjanjian pembelian saham tersebut, Nissan disebut mempunyai opsi untuk buyback atau membeli kembali dalam jangka waktu enam tahun.
Cara ini dilakukan oleh Rusia untuk mencegah ekonomi domestik terganggu dengan eksodus massal perusahaan asing akibat embargo oleh AS dkk.
0 Response to "Rusia Tiru Cara Taliban Ambil Alih Perusahaan yang Hengkang"
Post a Comment