Terletak di pinggiran wilayah pemerintahan penyelamat (SG) dan SIG serta Turki membuatnya menjadi tujuan investasi paling disukai oleh pebisnis besar di beberapa pemerintahan di Suriah termasuk rejim.
Walau wilayah ini di bawah kedaulatan pemerintahan SG Suriah, namun para miliarder pro Bashar Al Assad dilaporkan juga membuka kantor dan investasi di Sarmada walau menggunakan pihak ketiga atau perusahaan yang terdaftar di SG.
Begitu jug pemerintahan SDC/SDF juga mempunyai 'kantor perdagangan' di Sarmada untuk mengimpor komoditas tertertentu yang dibutuhkan warga yang berada di wilayahnya. Sebagaimana diketahui, SDC/SDF tidak memiliki pintu perbatasan ke Turki karena Ankara menganggap YPG yang menjadi pengendali SDF merupakan cabang dari PKK, kelompok separatis Kurdi yang masuk dalam daftar terorisme di Turki.
Walau begitu, wilayah SDF mempunyai perbatasan ke Kurdistan untuk mengakses pasar Irak dan Iran.
Anehnya, beberapa waktu lalu wilayah Sarmada dirudal oleh rejim dengan bantuan Rusia dan milisi Iran.
Tak tanggung-tanggung, Sarmada dihujani rudal Iskander yang baru dibeli rejim dari Rusia.
Hal ini menjadi aneh, karena Assad saat ini sedang membutuhkan banyak komoditas penting seperti obat-obatan, peralatan listrik tenaga surya yang tersedia melimpah dari Turki.
Pemerintahan SG dipastikan akan mogok mengimpor barang-barang kebutuhan rejim jika terus menjadi target.
Sementara itu, bagi SIG, walau mempunyai banyak pintu perbatasan dengan Turki, namun mereka tetap tidak bisa memasarkan produk karena pintu perbatasan ke wilayah rejim dan SDF juga tertutup.
Sehingga mau tidak mau, jalur barang yang masuk melalui wilayah SIG harus memutar terlebih dahulu ke wilayah SG yang salah satunya adalah Sarmada untuk kemudian diekspor kembali ke wilayah rejim dan SDF.
Hal inilah yang mempunyai perputaran ekonomi di wilayah SG khususnya Sarmada menjadi tinggi.
Walau begitu, pendapatan SDC/SDF/AANES masih lebih tinggi selain rejim karena menguasai 70 persen ladang migas Suriah yang dikuasai dari ISIS.
0 Response to "Sarmada, Hub Ekonomi Baru antara Turki dan Suriah"
Post a Comment