Rencananya, militer dari semua pemerintahan, baik SIG, SG, SDF dan rejim berembuk di belakang layar untuk mengambil langkah-langkah penyatuan kembali Suriah.
Cara ini ampuh dilakukan di Libya dengan kelompok 5 + 5 yang diusung PBB. Lima jenderal dan LNA dan GNA saat itu berkumpul di belakang layar untuk menyatukan pikiran. Hasilnya GNU pemerintahan baru terbentuk.
Permasalahannya, Suriah dan Libya mempunyai infrastruktur politik yang berbeda.
Bila di Libya, LNA memang berkuasa penuh di Timur Libya dan GNA juga berada dalam kontrol PBB. Sehingga kedua belah pihak dapat dipertemukan.
Sementara itu di Suriah, Partai Baath yang dipimpin oleh Bashar Al Assad yang menguasai militer.
Pimpinan tertinggi militer berasal dari partai Baath.
Assad sendiri merupakan eks tentara yang kemudian memimpin Baath.
Meski kelompok oposisi dan pemberontak menyukai ini, belum tentu pihak rejim setuju. Apalagi loyalitas militer rejim juga terpecah antara ke Rusia dan Iran.
0 Response to "Dewan Militer Ala Libya Diwacanakan Jadi Solusi Menyatukan Suriah"
Post a Comment