Dengan demikian rakyatnya akan saling baku bunuh dan pemerintahan IEA Taliban dilanda perang sipil.
Pernyataan ini dinilai banyak pihak sebagai kurang beradab dan tidak terkoneksi dengan kenyataan di lapangan.
Semestinya AS dkk yang telah melakukan invasi dan penjajahan di Afghanistan melakukan rehabilitasi dan membiayai kerugian materi dan immaterial yang dialami warga Afghanistan.
Selama 20 tahun rakyat Afghanistan menjadi target drone saban hari dari apa yang disebut collateral damage. Padahal tidak juga, di antaranya banyak dilakukan dengan kesengajaan.
Belakangan seorang Jenderal dari Australia mengaku bahwa setiap tahun pasukannya membunuh puluhan dan ratusan warga sipil tak berdosa sebagai bagian dari operasi melawan Taliban.
Sebelumnya, walau tak menyebut pihak yang bertanggung jawab, mantan Presiden Ashraf Ghani pernah menyatakan bahwa ada pihak yang ingin Afghanistan saling bunuh sebagaimana di Suriah saat ini.
Hal itulah menurutnya yang mendorongnya meminta suaka di UEA agar perag sipil dapat terelakkan dan menyerahkan kekuasaan secara tidak resmi dan secara tidak langsung kepada Taliban.
Taliban berhasil kuasa Kabul pada 15 Agustus 2021 lalu. Mulla Baradar saat itu dianggap sebagai Presiden de Facto Afghanistan.
Pada 11 September lalu IEA Taliban mengumumkan kabinet mereka secara resmi dipimpin oleh PM Mulla Hassan Akhund dengan Mulla Baradar salah satu wakil PM.
0 Response to "Senator AS Lindsey Graham Ingin Afghanistan Diisolasi Agar Rakyatnya Saling Bunuh dan Taliban Dilanda Perang Sipil"
Post a Comment