Pergantian ini diisukkan dilakukan sendiri oleh Mayor Jenderal Farag Al Bastani, Anggota Dewan Presidium Yaman (PLC) dan Panglima Kodam II Hadramaut saat masih menjabat sebagai Gubernur Hadramaut di Mukalla.
Daerah Otonomi Lembah Hadramaut beribukota di Seiyun bekas pusat Negara Al Katiri yang pernah berdiri di era penjajahan Inggris.
Alsaeedi ternyata seorang insiyur dan memiliki banyak perusahaan konstruksi. Dirinya juga menjabat ketua lembaga adat kabilah Al Yafai di Lembah Hadramaut.
Kabilah Al Yafa banyak menjadi tentara dan dikenal gigih mempertahankan kepentingan Hadramaut.
Kepala Otorita (Wakil) Lembah Hadramaut juga menjabat sebagai wakil gubernur Hadramaut di Al Mukalla.
Di era penjajahan Inggris, Negara Konfederasi Hadramaut mencakup beberapa negara bagian seperti Kesultanan Tarim, Negara Al Katiri, Kesultanan Yafa Pegunungan atau Upper Yafa, Kesultanan Tarim dan lain sebagainya dengan ibukota di Al Mukalla.
Pemecatan Essam Al Katiri diduga berkaitan dengan persaingan Jenderal Al Bastani dengan Jenderal Tumis yang menjadi Pangdam I Hadramaut berpusat di Seiyun.
Saat itu, desakan publik memuncak untuk memindahkan pasukan Kodam I ke Marib garis depan melawan kelompok Houthi.
Namun hal itu tidak diindahkan meski Kodam I adalah lembaga militer yang belum sama sekali merasakan perang dengan Houthi.
Essam Al Katiri membela keberadaan Kodam I di Hadramaut untuk memberantas segala tindak pidana penyeludupan di perbatasan Arab Saudi dan Oman.
Jenderal Al Bahsani dikenal sebagai secara de facto Panglima Tertinggi Tentara Hadramaut yang oleh pengagumnya disematkan untuk mengimbangi Jenderal Aidaros Al Zubaidi yang menyandang jabatan de facto Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Yaman Selatan.
Sementar itu Jenderal Turmis diberitakan bersikap low profile, namun mempunyai jaringan yang kuat khususnya mendukung berdirinya kembali Negara Al Katiri di Seiyun.
0 Response to "Ini Profil Ketua Lembaga Otorita Lembah Hadramaut yang Baru di Yaman"
Post a Comment