Drone Tenaga Surya Ini Layak Dikembangkan Pemerintahan Prabowo

Pontianak - Borneo Skycam, sebuah startup inovatif yang bergerak di bidang pengembangan perangkat pengawas berbasis pesawat nirawak (drone), meluncurkan proyek ambisius bertajuk "Membelah Langit Khatulistiwa". 

Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan drone bertenaga surya di Pontianak, kota yang dilintasi garis khatulistiwa dan bertepatan dengan titik kulminasi matahari.

Langkah ini menandai kemajuan signifikan dalam teknologi drone di Indonesia, khususnya dalam pemanfaatan energi terbarukan. Ketua Tim Proyek, Hanjon Mahmudi, mengungkapkan bahwa drone yang dikembangkan memiliki lebar sayap 3 meter dan sepenuhnya ditenagai oleh sinar matahari. Uji coba penerbangan drone ini akan segera dilakukan dalam waktu dekat.

Inisiatif Borneo Skycam ini mendapat perhatian luas, terutama karena potensi besar drone bertenaga surya dalam berbagai aplikasi. Indonesia, sebagai negara tropis dengan limpahan sinar matahari sepanjang tahun, memiliki keuntungan geografis yang ideal untuk pengembangan teknologi ini.

Selain itu, karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, seringkali menyulitkan pelaksanaan survei dan pemantauan di daerah-daerah terpencil. Drone bertenaga surya menawarkan solusi efektif untuk mengatasi tantangan ini, karena kemampuannya untuk terbang dalam waktu lama tanpa perlu sering mengisi ulang daya.

Urgensi pengembangan drone bertenaga surya oleh pemerintah semakin menguat, mengingat potensi aplikasinya yang luas. Dalam sektor pertanian, drone ini dapat digunakan untuk pemantauan lahan, pemetaan area tanam, dan penyemprotan pestisida secara presisi.

Di sektor lingkungan, drone bertenaga surya dapat digunakan untuk pemantauan hutan, pengawasan kebakaran hutan, dan pemetaan wilayah konservasi.

Kemampuannya untuk terbang dalam waktu lama memungkinkan pemantauan area yang luas dengan biaya yang lebih efisien.

Dalam sektor kebencanaan, drone ini dapat digunakan untuk pemantauan wilayah terdampak bencana, pencarian dan penyelamatan korban, serta pengiriman bantuan logistik ke daerah-daerah terisolasi.

Di sektor pertahanan dan keamanan, drone bertenaga surya dapat digunakan untuk pengawasan perbatasan, patroli maritim, dan pemantauan wilayah rawan konflik. Kemampuannya untuk terbang dalam waktu lama dan jangkauan yang luas menjadikannya aset berharga dalam menjaga kedaulatan negara.

Pemerintahan Prabowo perlu memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan teknologi drone bertenaga surya, melalui penyediaan dana riset, fasilitas pengujian, dan regulasi yang mendukung inovasi. Kerja sama dengan pihak swasta, seperti Borneo Skycam, juga perlu ditingkatkan untuk mempercepat pengembangan teknologi ini.

Pengembangan drone bertenaga surya juga dapat meningkatkan daya saing industri teknologi Indonesia di tingkat global. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi yang kuat antara pihak swasta dan akademisi, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi drone bertenaga surya.

Selain itu, pengembangan drone bertenaga surya juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan. Indonesia memiliki potensi besar dalam energi surya, dan pengembangan drone bertenaga surya dapat menjadi salah satu wujud nyata pemanfaatan potensi tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah didorong untuk segera mengambil langkah-langkah strategis dalam mengembangkan teknologi drone bertenaga surya. Inisiatif Borneo Skycam ini dapat menjadi momentum penting untuk mempercepat pengembangan teknologi ini di Indonesia.

Pengembangan drone bertenaga surya bukan hanya tentang menciptakan teknologi baru, tetapi juga tentang menciptakan solusi untuk berbagai permasalahan yang dihadapi Indonesia.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif dari semua pihak, Indonesia dapat memanfaatkan potensi drone bertenaga surya untuk kemajuan bangsa.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Drone Tenaga Surya Ini Layak Dikembangkan Pemerintahan Prabowo"

Post a Comment