Deputi Presiden Yaman Abdullah Bawazier Jebolan Malaysia Sayangkan Kelompok Houthi Politisasi Gencatan Senjata

Deputi Presiden Yaman Abdullah Al Alimi Bawazier atau sering ditulis Bawazeer atau Bawazir menyayangkan sikap kelompok Houthi yang mempolitisasi gencatan senjata dengan pemerintah yang sah.

Menurut Bawazier, sikap ini tidak akan menguntungkan rakyat Yaman yang menginginkan adanya kedamaian permanen di negara yang telah mengalami gejolak politik lebih dari satu dekade tersebut.

Apalagi menurut dia, kelompok Houthi lebih mendahulukan kepentingan geopolitik Iran di atas kepentingan publik Yaman.

Bawazier merupakan pejabat Partai Reformasi atau Al Islah yang menjadi anggota dewan presidium atau PLC yang diketuai Presiden Rashad Al Alimi usai Presiden Mansour Hadi mengundurkan diri.

Dia merupakan Kepala Staf Kepresiden di masa Hadi dan lulusan sebuah universitas di Malaysia.

Bawazier ( atau kadang ditulis juga Bawazeer, Bawazir, Bauzir, sebelum hijrah dari Iraq ke Yaman dikenal dengan marga Az Zainabi)) atau Banu Al Wazir adalah marga dan bangsawan Timur Tengah dari keturunan Bani Hasyim. 

Wazir dalam bahasa Arab bermakna menteri. Permulaan nama Ba-Wazir adalah ketika keturunan Ali Al Wazir yang menjabat menteri dalam dua kalifah Abasiah yaitu al-Mustarshid dan al-Muqtafi hijrah dari Irak ke Hadramaut. 

Dia juga dikenal sebagai Menteri Agung dengan nama Abul Qasim Ali Sharafuddien, dan bernasab langsung dengan Sayyidina Abbas (Paman Nabi Muhammad Rasulullah) bin Abdul-Muththalib bin Hasyim bin Abdulmanaf .

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Deputi Presiden Yaman Abdullah Bawazier Jebolan Malaysia Sayangkan Kelompok Houthi Politisasi Gencatan Senjata"

Post a Comment