Namun, berbeda dengan Ukraina yang mewarisi pabrik pesawat dan berhasil diteruskan oleh pegawai ahli Ukraina sendiri, pabrik di Uzbekistan ini gagal melakukan transfer teknologi dan menyerahkannya ke ilmuwan lokal.
Uniknya, Rusia yang tetap ingin menjadi negara dominan di CIS bekas Uni Soviet terlihat sangat rakus dan tidak ingin negara-negara tetangganya berkembang. Padahal jika negara tetangga berkembang tentunya mereka akan berkembang juga.
Akhirnya Rusia terlihat 'one man show' di beberapa industri strategis yang kini telah menjadi miliki Uzbekistan dan negara bekas Soviet lainnya.
Tak heran semuanya menjadi beban ekonomi yang cukup besar bagi APBN Rusia sendiri.
Kini pabrik Tashkent Aviation Production Association telah berubah menjadi pabrik perawatan Kereta Api karena dirasa kurang memberi keuntungan bagi Uzbekistan.
Hal yang sama juga terjadi ke Kazakhstan yang akhirnya hanya 'ditipu' alih teknologi yang tak kunjung datang.
Kazakhstan yang kini telah menjadi negara kaya akibat SDA-nya sejatinya bersedia kerja sama pembuatan roket dengan Rusia. Apalagi Kazakhstan kini menjadian pemilik bandara antariksa Boikanour dan segala fasilitasnya.
NASA saja yang bisa dibilang dapat melakukan dan memonopoli industri antariksa masih membuka kesempatan kepada lembaga antariksa Esa untuk ikut bergabung dalam berbagai programnya. Bahkan Jepang yang menjadi musuh bebuyutan di PD II juga ikut terlibat.
Kini industri antariksa Rusia mengalami keterpurukan dan kekurangan dana. Begitu juga industri penerbangannya.
Apa salahnya jika Rusia berbagi dengan Kazakhstan sehingga mereka bisa memproduksi roket sendiri sehingga suatu saat Rusia mendirikan stasiun antariksa ada Kazakhstan, Uzbakistan dll yang menjadi partnernya dari segi teknologi maupun pendanaan.
Apalagi Uzbekistan dan Kazakhstan tidak mempunyai sengketa wilayah dengan Rusia sebagaimana Ukraina yang kini juga industri antariksanya ambruk karena boikot dari Rusia dipicu politik di Donets, Lugansk dan Krimea.
0 Response to "Pabrik Pesawat Terbang Tashkent Uzbekistan yang Akhirnya Tutup karena Keserakahan Rusia?"
Post a Comment